Tuesday, October 18, 2016

PERBEDAAN KHUTBAH, TABLIG, DAN DAKWAH.

KHUTBAH, TABLIG, DAN DAKWAH.

1.      Pengertian Khutbah, Tablig, dan Dakwah.
     Agama Islam dalam menyampaikan ajaran-ajarannya kepada seluruh umatmanusia menggunakan beberapa cara. Yang antara lain melalui khotbah, tablig, dan dakwah. Cara tersebut disesuaikan dengan situasi serta kondisi. Berikut definisi dari beberapa cara yang digunakan untuk menyampaikan agama Islamtersebut yaitu :    

a.  Khotbah         
Khotbah adalah berpidato pada rangkaian shalat Jumat yang berisi menyampaikan pesan tentang bertakwa kepada Allah SWT. Dengan syarat-syarat tertentu.
b.  Tablig       
Menuruy bahasa Arab tablig berarti menyampaikan. Menurut istilah arinya menyampaikan perintah dan larangan Allah SWT. sebagai ajaran agama agar manusoa beriman kepadanya. Orang yang memiliki keahlian bertablig disebut muballig. Berikut adalah salah satu hadist yang membahas tentang tablig : 
“Sampaikanlah dariku walau satu ayat”(HR Bukhari)          

c.  Dakwah    
Dakwah dalam bahasa Arab berarti mngajak atau menyeru. Menurut istilah dakwah merupakan  mengajak manusia untuk mengikuti kebenaran berdasarkan Al Quran dan hadist sebagai sumber ajaran Islam agar manusia mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Berikut adalah salah satu hadist yang membahas dakwa :      
“Barang siapa yang mengajak orang ke jalan baik, maka akan mendapatkan pahala sebanyak pahala orang yang mengikutinya.” (HR Muslim).           

2.   Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah       

a.  Ketentuan Khotbah Jum’at        
      1.  Khatib jum’at  
Khotbah Jum’at adalah pidato atau ceramah yang wajib dilaksanakan oleh seorang khatib, sebelum salat Jum’at dimulai.          
Agar tujuan mulia tersebut tercapai maka, hendaklah khatib Jum’at harus memenuhi persyaratan sebagai berikut, ini :           
-    Mengetahui ajaran Islam, terutama mengenai akidah, ibadah, dan akhlak.
-    Mengetahui berbagai hal tentang khotbah Jum’at, terutama tentang syarat, rukun dan sunah-sunahnya.
-    Dapat membaca hamdalah, syahadat, salawat, Al-Qua’an dan hadist dengan baik dan benar, juga sanggup bebicara di muka umum dengan jelas dan mudah dipahami.
-    Orang yang sudah balig danbertakwa kepada Allah, berakhlak baik, tidak melakukan perbuatan maksiat, dan bukan orang munafik.
-    Orang yang dipandang terhormat, dihormati, dan disegani.        

       2. Syarat Khutbah Jum’at           
-    Khutbah dimulai pada waktu zuhur (sesudah matahari tergelincir).
-    Khutbah dilakukan dengan dua kali dengan berdiri (jika dimungkinkan).
-    Khatib hendaknya duduk di antara dua khotbah.
-    Khotbah diucapkan dengan suara yang jelas dan keras.
-    Dilakiukan secara berturut-turut sesuai dengan rukunnya.

       3.   Rukun Khotbah        
-    Mengucapkan hamdalah atau puji-pujian kepada Alllah SWT.
-    Membaca syahadatain, yakni syahadat tauhid dan syahadat rasul. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda, “Tiap-tiap khotbah yang tidak ada syahadatnya, adalah seperti tangan yang terpotong.” (H.R. Ahmad dan Abu Daud)
-    Membaca salawat atas Nabi Muhammad SAW.  
-    Berwasiat atau member nasihat tentang takwa dan menyampaikan ajaran tentang akidah, ibadah, akhlak dan muamalah yang bersumber kepada Al-Qur’an dan Hadist.   
-    Membaca ayat Al-Qur’an pada salah satu dari dua khotbah. Rasulullah bersabdah yang artinya:
“Dari Jabir bin Samurah, katanya, “Rasulullah SAW berkhotbah berdiri, duduk antara keduanya, membaca ayat-ayat Al-Qur’an, mengingatkan dan memperingatkan kabar takut pada manusia.” (H.R. Muslim)           
-    Berdoa pada khotbah kedua agar kaum muslimin memperoleh ampunan dosa dan rahmat Allah SWT.
      4.  Sunah Khotbah Jum’at           
-    Khatib hendaknya berdiri diatas mimbar atau di tempat yang lebih tinggi dan letak mimbar berada di sebelah kanan tempat berdirinya Imam salat. 
-    Khatib hendaknya mengawali khotbahnya dengan member salam. Setelah itu, duduk sebentar sambil mendengarkan mu’azzin berazan.      
-    Khotbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek.
-    Khatib, di dalam khotbahnya hendaknya menghadap kepada para jamaah salat Jum’at dan jangan berputar-putar karena yang demikian itu tidak disyariatkan.
-    Menertibkan tiga rukun yaitu puji-pujian, salawat, dan nasihat agar bertakwa.   
-    Mambaxa surah Al-Ikhlas, sewaktu duduk dua khotbah.

b.   Ketentuan Tablig dan Dakwah 
1.  Tablig dan dakwah hendaknya dimulai dari diri mubalig dan da’i itu sendiri, sebab sebelum seorang mubalig atau da’I mengajak orang lain untuk berimandan bertakwa, maka terlebih dahulu mubalig dan atau da’i menjadi orang yang beriman dan bertakwa. Hal ini diisyaratkan dalam firman Allah SWT, yang artinya:    “Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan ap-apa yang tidak kamu kerjakan”. (Q.S. As-Saff, 61:3)         
2.  Dalam bertablig atau berdakwah, mubalig, atau da’i hendaknya menggunakan pola kebijaksanaan, yaitu berbicara atau bertablig kepada manusia menurut kadar kemampuan akal mereka. Tablig atau dakwah kepada kaum intelek yang kadar keilmuannya sudah tinggiharus dibedakan dengan tablig atau dakwah terhadap orang kebanyakan, kadar keilmuannya masih rendah.
3. Dakwah dapat dilakukan dengan “bi al-hal” yaitu melalui perbuatan baik diridai oleh Allah SWT agar diteladani orang lain.      
4. Dakwah dapat dilaksanakan melalui ucapan lisan dan tulisan, baik perorangan ataupun kepada masyarakat.
Dalam berdakwa pastinya dilakukan dengan berbagai metode  dimana  telah dijelaskan Allah SWT dalam Al-Quran dalam surah An-Nahl, 16:125 yaitu : 
-    Metode al-hikmah yang artinya penyampaian dakwah terlebih dahulu  mengetahui tujuan dan sasaran dakwahnya.    
-    Metode al-mau’izah al-hasanah yakni member kepuasan kepada orang atau masyarakat yang menjadi sasaran dakwah dengan cara seperti ini member nasihat, pengajaran dan teladan yang baik.
-    Metode “mujadalah bi al-lati hiya ahsan” ialah bertukar pikiran (berdiskusi) dengan cara-cara yang terbaik. Metode ini digunakan bagi sasaran dakwah tertentu, misalnya bagi orang-orang yang berpikir kritis dan kaum terpelajar.       
Akan tetapi pada erang yang  serbah canggih ini, sekarang dakwah dapat disampaikan melalui media surat kabar, majalah, radio dan televisi.
3.  Perbedaan Khutbah, Tablig, dan Dakwah.
Khotbah
Khotbah adalah berpidato pada rangkaian shalat Jumat yang berisi menyampaikan pesan tentang bertakwa kepada Allah SWT. Dengan syarat-syarat tertentu.
            Tabligh
Menuruy bahasa Arab tablig berarti menyampaikan. Menurut istilah arinya menyampaikan perintah dan larangan Allah SWT. sebagai ajaran agama agar manusoa beriman kepadanya. Orang yang memiliki keahlian bertablig disebut muballig. Berikut adalah salah satu hadist yang membahas tentang tablig :
“Sampaikanlah dariku walau satu ayat”(HR Bukhari)
            Dakwah
Dakwah dalam bahasa Arab berarti mngajak atau menyeru. Menurut istilah dakwah merupakan mengajak manusia untuk mengikuti kebenaran berdasarkan Al Quran dan hadist sebagai sumber ajaran Islam agar manusia mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Berikut adalah salah satu hadist yang membahas dakwa :

“Barang siapa yang mengajak orang ke jalan baik, maka akan mendapatkan pahala sebanyak pahala orang yang mengikutinya.” (HR Muslim)
4.  Cara Berlatih Menyusun Teks Khotbah, Tabligh dan Dakwah
Menyusun teks untuk berdakwah atau khotbah dan tabligh  jumat memerlukan pembiasaan atau latihan agar dapat berkembang menjadi semakin baik. Bahkan, latihan-latihan semacam ini semakin diminati banyak orang dan telah banyak diberikan dalam suatu oelajaran yang kini disebutt public-speaking. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan ketika akan menyusun suatu teks atau naskah dakwah adalah sebagai berikut.
1.   Membuat teks atau naskah setidaknya memiliki unsur-unsur sebagai berikut
a.Memberikan salam bagi para jamaah
b.Mengucapkan hamdalah atau puji-pujian kepada Allah
c.Awali dengan menyampaikan ayat-ayat Al Qur’an serta membaca ta’awuz dan basmalah
d.Teks atau naskah materi khotbah setidaknya memenuhi beberapa unsur yaitu: kalimat pembuka, materi inti, kesimpulan dan penutup

             3.  Mengucapkan dua kalimat sahadat
4.       Berwasiat (meningkatkan takwa)

Copy from http://adeknovriawarman.blogspot.my/2015/02/perbedaan-khutbah-tablig-dan-dakwah.html

Jamaah Tabligh Di Tengah Kritisi Positif dan Negatif

Jamaah Tabligh (“Kelompok Penyampai”) (جماعة التبليغ, juga disebut Tabliq) adalah gerakan Trans nasional dakwah Islam yang didirikan tahun 1926 oleh Muhammad Ilyas di India. Kelompok Penyampai ini bergerak mulai dari kalangan bawah, kemudian merangkul seluruh masyarakat muslim tanpa memandang tingkatan sosial dan ekonominya dalam mendekatkan diri kepada ajaran Islam sebagaimana yang dibawa oleh nabi Muhammad.
Sejarah Tabligh
Nama Jama’ah Tabligh merupakan sebutan bagi mereka yang sering menyampaikan, sebenarnya usaha ini tidak mempunyai nama tetapi cukup Islam saja tidak ada yang lain. Bahkan Muhammad Ilyas mengatakan seandainya aku harus memberikan nama pada usaha ini maka akan aku beri nama “gerakan iman”. Ilham untuk mengabdikan hidupnya total hanya untuk Islam terjadi ketika Maulana Ilyas melangsungkan Ibadah Haji kedua-nya di Hijaz pada tahun1926. Maulana Ilyas menyerukan slogannya, ‘Aye Musalmano! Musalman bano’ (dalam bahasa Urdu), yang artinya ‘Wahai umat muslim! Jadilah muslim yang kaffah (menunaikan semua rukun dan syari’ah seperti yang dicontohkan Rasulullah)’. Tabligh resminya bukan merupakan kelompok atau ikatan, tapi gerakan muslim untuk menjadi muslim yang menjalankan agama , dan gerakan ini sangat longgar  dan  tidak memandang asal-usul mahdzab atau aliran pengikutnya.
Di tengah kritisi positif maupun negatif terhadap jamaah ini. Dalam waktu kurang dari dua dekade, Jamaah Tabligh berhasil berjalan di Asia Selatan. Dengan dipimpin oleh Maulana Yusuf, putra Maulana Ilyas sebagai amir/pimpinan yang kedua, gerakan ini mulai mengembangkan aktivitasnya pada tahun 1946, dan dalam waktu 20 tahun, penyebarannya telah mencapai Asia Barat Daya dan Asia Tenggara, Afrika, Eropa, dan Amerika Utara. Sekali terbentuk dalam suatu negara, Jamaah Tabligh mulai membaur dengan masyarakat lokal. Meskipun negara barat pertama yang berhasil dijangkau Tabligh adalah Amerika Serikat, tapi fokus utama mereka adalah di Britania Raya, mengacu kepada populasi padat orang Asia Selatan disana yang tiba pada tahun 1960-an dan 1970-an.
Jamaah ini tidak menerima donasi dana dari manapun untuk menjalankan aktivitasnya. Biaya operasional Tabligh dibiayai sendiri oleh pengikutnya.
Tahun 1978, Liga Muslim Dunia mensubsidi pembangunan Masjid Tabligh di Dewsbury, Inggris, yang kemudian menjadi markas besar Jama’ah Tabligh di Eropa. Pimpinan mereka disebut Amir atau Zamidaar atau Zumindaar.
Kemudian setiap negara juga mempunyai markas pusat nasional, dari markas pusat dibagi markas-markas regional/daerah. Kemudian dibagi lagi menjadi ratusan markas kecil yang disebut Halaqah berbasiskan di mesjid-mesjid dan mushalla-mushalla. Kegiatan di Halaqah dapat dibagi atas kegiatan harian, minguan dan bulanan. Kegiatan ini bertujuan untuk meramaikan mesjid dan mengajak kembali ummat ini agar mencintai mesjid. Kegiatan harian antara lain adalah musyawarah harian, taklim harian, zikir pagi petang dan amalan silaturrahmi. Kegiatan mingguan dapat berupa joula atau mengunjungi sesama muslim dan berbincang tentang pentingnya iman dan amal, pentingnya berusaha atas iman dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Kegiatan bulanan dapat berupa khuruj selama tiga hari. Khuruj adalah meluangkan waktu untuk secara total berdakwah memeprbaiki diri sendiri dan mengajak orang lain agar berusaha atas iman, yang biasanya dilakukan dari masjid ke masjid dan dipimpin oleh seorang Amir. Selama khuruj ada 4 hal yang diperbanyak, yaitu dakwah Illallah, taklim wataklum, zikir dan ibadah, dan khidmad (melayani sesama muslim). Ada lagi 4 hal yang dikurangi, waktu tidur dan makan, keluar masjid dan boros. Tapi jika keluar mesjid atas seijin Amir Jamaah misalnya untuk para karyawan diperbolehkan tetap bekerja, dan langsung mengikuti kegiatan sepulang kerja, diperbolehkan.
Sewaktu khuruj, kegiatan diisi dengan ta’lim (membaca hadits atau kisah sahabat, biasanya dari kitab Fadhail Amal karya Maulana Zakaria), jaulah (mengunjungi rumah-rumah di sekitar masjid tempat khuruj dengan tujuan mengajak kembali pada Islam yang kaffah), bayan, mudzakarah (menghafal) 6 sifat sahabat, karkuzari (memberi laporan harian pada amir), dan musyawarah. Selama masa khuruj, mereka tidur di masjid.
Aktivitas Markas Regional adalah sama, khuruj, namun biasanya hanya menangani khuruj dalam jangka waktu 40 hari atau 4 bulan saja. Selain itu mereka juga mengadakan malam Ijtima’ (berkumpul), dimana dalam Ijtima’ akan diisi dengan Bayan (ceramah agama) oleh para ulama atau tamu dari luar negeri yang sedang khuruj disana, dan juga ta’lim wa ta’alum.
Setahun sekali, digelar Ijtima’ umum di markas nasional pusat, yang biasanya dihadiri oleh puluhan ribu umat muslim dari seluruh pelosok daerah. Bagi umat muslim yang mampu, mereka diharapkan untuk khuruj ke poros markas pusat (India-Pakistan-Bangladesh/IPB) untuk melihat suasana keagamaan yang kuat yang mempertebal iman mereka. Sedangkan di Indonesia khusus jawa timur terdapat kampung iman uaitu di desa Temboro Kec. Karas Kab. Magetan.
Apa yang di dakwahkan dan di ajarkan? poin dakwahnya adalah menyampaikan Asas 6 Sifat, yaitu :
1. Yakin terhadap kalimat Thoyyibah Laa ilaaha ilallah Muhammadur rasulullah.
  • Artinya: Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah.
  • Laa ilaaha ilallah
    • Maksudnya: Mengeluarkan keyakinan pada makhluk dari dalam hati dan memasukkan keyakinan hanya kepada Allah di dalam hati.
    • cara mendapatkannya:
      • dakwahkan pentingnya iman
      • latihan dengan membentuk halakah iman
      • berdoa kepada Allah agar diberi hakikat iman.
  • Muhammadar rasulullah
    • Maksudnya: Mengakui bahwa satu-satunya jalan hidup untuk mendapatkan kejayaan dunia dan akhirat hanya dengan mengikuti cara hidup Rasulullah s.a.w.
    • cara mendapatkannya:
      • dakwahkan pentingnya sunnah rasulullah
      • latihan dengan menghidupkan sunnah 1×24 jam setiap hari
      • berdoa kepada Allah agar dapat mengikuti sunnah rasulullah.
2. Shalat khusyu’ dan khudu’.
  • Artinya: Salat dengan konsentrasi batin dan rendah diri dengan mengikuti cara yang dicontohkan Rasulullah.
  • Maksudnya: Membawa sifat-sifat ketaatan kepada Allah dalam salat kedalam kehidupan sehari-hari.
  • cara mendapatkannya:
    • dakwahkan pentingnya salat khusyu’ wal khudu’
    • latihan dengan memperbaiki zhahir dan bathinnya salat mulai dari wudhu, ruku’, gerakan serta bacaan2 dalam salat
    • berdoa kepada Allah agar diberi hakikat salat khusyu’ dan khudu’.
3. Ilmu ma’adz dzikr
  • Ilmu
    • Artinya: Semua petunjuk yang datang dari Allah melalui Baginda Rasulullah.
  • Dzikir
    • Artinya: Mengingat Allah sebagaimana Agungnya Allah.
    • Maksudnya Ilmu ma’adz dzikr:
Melaksanakan perintah Allah dalam setiap saat dan keadaan dengan menghadirkan ke-Agungan Allah mengikuti cara Rasulullah.
4. Ikramul Muslimin
  • Artinya: Memuliakan sesama Muslim.
  • Maksudnya: Menunaikan kewajiban pada sesama muslim tanpa menuntut hak kita ditunaikannya.
  • cara mendapatkannya:
    • dakwahkan pentingnya ikramul muslimin
    • latihan dengan memberi salam kepada orang yang dikenal maupun yang tidak dikenal menghormati yang tua, menghargai yang sesama, menyayangi yang muda.
    • berdoa kepada Allah agar diberi hakikat ikrakul muslimin.
5. Tashihun Niyah
  • Artinya: Membersihkan niat. Membersihkan niat dalam beramal, semata-mata karena Allah. Dengan cara mendapatkannya: dakwahkan pentingnya tashihun niyah, latihan dengan mengoreksi niat sebelum, saat dan setelah beramal, berdoa kepada Allah agar diberi hakikat tashihun niat.
6. Dakwah dan tabligh
  • Dakwah
    • Artinya: Mengajak
  • Tabligh
    • Artinya: Menyampaikan
      • Maksudnya:
        • Memperbaiki diri, yaitu menggunakan diri, harta, dan waktu seperti yang diperintahkan Allah.
        • Menghidupkan agama pada diri sendiri dan manusia di seluruh alam dengan menggunakan harta dan diri mereka.
      • cara mendapatkannya :
        • dakwahkan pentingnya da’wah wat tabligh.
        • latihan dengan keluar di jalan Allah minimal 4 bulan seumur hidup, 40 hari setiap tahun dan 3 hari setiap bulan. kita tingkatkan pengorbanan dengan keluar 4 bulan setiap tahun, 10 hari setiap bulan dan 8 jam setiap hari.(untuk ulamanya  : 1 tahun seumur hidup)
(Dz/Wkpd)

Copy from http://www.eramuslim.com/umum/jamaah-tabligh-di-tengah-kritisi-positif-dan-negatif.htm#.WAcJnuB97cs

Dakwah, Tabligh, Khutbah dan Ceramah, Apa Bedanya?

1. Apa perbedaan makna secara definisi antara tablig, dakwah, khutbah, dan ceramah. Dalam ketentuannya apakah sama?
2. Pada saat khutbah, seseorang dilarang berbicara. bagaimana kalau suasana di mana kebanyakan yang ikut khutbah anak-anak sekolah yang memang mereka harus sering diingatkan untuk tertib dan diam.
3. Dalam khutbah apakah harus membaca atau menyeru takwa saat khutbah pertama dan kedua? Tolong minta dijelaskan yang rinci.
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 
Yang paling tinggi dan paling luas cakupannya adalah dakwah. Di dalam dakwah ada beberapa jenjang aktifitas. Salah satunya adalah tabligh. Jadi tabligh itu bagian dari dakwah, tetapi dakwah bukan hanya semata-mata tabligh. Selain tablig, dalam jenjang aktifitas dakwah juga mengenal taklim. Yang bersifat lebih intensif dari sekedar tabligh. Ada juga takwin, yang jauh lebih intensif lagi dari taklim dan tabligh.
Tabligh sendiri berarti menyampaikan. Dari kata ballagha – yuballighu. Di dalam tabligh, yang menjadi inti masalah adalah bagaimana agar sebuah informasi tentang agama Islam bisa sampai kepada objek dakwah. Tapi tidak ada tuntutan lebih jauh untuk mendalami suatu masalah itu.
Berbeda dengan taklim, di mana intensitasnya lebih dalam. Orang-orang yang masuk dalam program taklim punya beban lebih, yaitu belajar dan mendalami masalah-masalah yang lebih dari ajaran Islam.
Sedangkan istilah khutbah dan ceramah sesungguhnya merupakan media dalam bertabligh. Khutbah itu identik dengan khutbah jumat, yang hukumnya wajib diselenggarakan tiap hari Jumat. Meski pun di luar khutbah jumat juga kita mengenal adanya khutbah nikah, khutbah ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adha. Sedangkan ceramah sifatnya agak bebas, tidak ada ketentuan waktu dan kesempatannya. Misalnya ceramah maulid, pengajian dan sejenisnya.
Khutbah Jumat
Khutbah jumat punya syarat dan rukun yang tidak boleh ditinggalkan, sebab terkait erat dengan sah atau tidaknya sebuah ibadah mahdhah. Sedangkan ceramah agak bersifat bebas, bisa dilakukan kapan saja, oleh siapa saja, dalam event apa saja, dan tidak punya syarat dan rukun.
Rukun Khutbah Jumat:
  1. Mengucapkan hamdalah.
  2. Mengucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
  3. Menyampaikan wasiat atau pesan untuk taqwa.
  4. Membaca sebagian ayat Al-Quran pada salah satu dari dua khutbah (sebaiknya di khutbah pertama).
  5. Mendoakan umat Islam pada salah satu dari dua khutbah (sebaikya di khutbah kedua).
Syarat Sah Khutbah Jumat:
  1. Khatibsuci dari hadats kecil dan besar.
  2. Khatibsuci dari najis baik di tubuh, pakaian maupun tempat.
  3. Khatibmenutup aurat seperti shalat.
  4. Khatibberdiri bila mampu.
  5. Khatibduduk di antara dua khutbah.
  6. Khutbah pertamabersambung dengan khutbah kedua.
  7. Khutbah keduabersambung dengan shalat Jumat.
  8. Rukunnyayang paling asasi disampaikan dalam bahasa Arab, meski tambahannya boleh dengan bahasa selain Arab.
  9. Khutbah itu didengarkan/dihadiri oleh minimal 40 orang yang wajib atasnya shalat jumat (mazhab Asy-Syafi’i)
  10. Khutbah dilakukan masih pada waktu Dzhuhur
Pada waktu khutbah Jumat, memang diharamkan berbicara. Karena itu kalau ingin menyelenggarakan shalat Jumat yang kebanyakan dihadiri oleh anak-anak, perlu penanganan khusus sebelumnya. Pelajaran shalat yang pertama kali buat anak-anak itu bukan bagaimana bacaan shalat atau gerakannya, tetapi bagaimana adab berada di masjid.
Pendidikan adab di dalam masjid ini harus bisa menjadi anak-anak itu beisa tenang di dalam masjid, baik saat shalat jumat, atau pun shalat lainnya. Dan jangan sekali-kali melepas anak masuk ke masjid sebelum dia dinyatakan lulus dalam pendidikan adab di dalam masjid.
Rasulullah SAW memang memerintahkan agar kita menyuruh anak usia 7 tahun untuk shalat, tetapi bukan dimulai dari masjid. Jadi jangan langsung dibawa ke masjid, sementara anak itu belum dibekali dengan adab-adab berada di masjid.
Ini kesalahan paling fundamental dari kebanyakan kita, yaitu kita hanya membekali mereka dengan gerakan dan bacaan shalat, tetapi tidak pernah memastikan bahwa anak itu sudah punya bekal tentang adab-adab berada di masjid. Sehingga masjid menjadi riuh dan bising dengan kehadiran mereka.
Maka anak-anak itu perlu mendapat terapi dan pelatihan yang sangat mendasar tentang adab berada di masjid. Entah bagaimana cara dan tekniknya, pokoknya mereka harus diajarkan bagaimana masuk masjid dan beribadah dengan tenang, khusyu’ dan tidak bersuara saat khutbah disampaikan. Sekedar memarahi dan melarang mereka untuk tidak ribut dan dilakukan hanya saat khutbah jumat adalah pekerjaan yang sia-sia, bahkan menghilangkan pahala jumat.
Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.
Copy from http://www.eramuslim.com/umum/dakwah-tabligh-khutbah-dan-ceramah-apa-bedanya.htm#.WAcIS-B97cs

perbezaan dakwah dan tabligh

Akhir2 ini kita sering dikelirukan perbezaan dakwah dan tabligh,Dakwah maksud ringkasnya adalah mengajak.Dakwah bermaksud kita menyebut kebesaran Allah kpd ummat berulang2 kali.. kesan dr dakwah ialah kita sudah sanggup korbankan diri dan harta kita utk agama Allah pd bila2 masa takaza dibentangkan. apa yg dimaksudkan hakikat dakwah? Apabila kita sudah terbiasa menyebut kebesaran Allah lg dan lg, iman akan meningkat.. segala apa yg kita sebut akan masuk ke dlm hati.. lalu kebesaran Allah yg kita ckp2kan selalu terpahat dlm hati..kesannya iman yaken terhadap perkara ghaib akan meningkat.. yg kedua adalah kita sudah mampu utk buat pengorbanan keluar di jln Allah jauh2.. tinggalkan harta, kerja, anak dan isteri semata2 atas maksud kerja dakwah ikut takaza bila2 masa.. itulah dakwah.. semua wajib buat dakwah.. tetapitidak semua wajib buat tabligh.. apakah maksud tabligh? tabligh membawa maksud taklim wal taklum, atau belajar dan mengajar atau maksud ringkas mengajar ilmu agama.. Tabligh biasanya dilakukan oleh ustaz2, alim, dan ulamak..tabligh bermaksud menyampaikan ilmu kpd ummat. Sgt berbeza dgn dakwah..dakwah wajib utk semua tetapi tabligh wajib disampaikan oleh golongan berilmu..
           Hari ini telah berlaku salah faham dlm masyarakat, kebanyakan para alim berkata mereka sudah berdakwah kpd manusia tetapi hakikatnya mereka hanya bertabligh..dakwah adalah utk iman manakala tabligh adalah utk ilmu. Hari ini mana2 surau ada majlis ilmu tetapi tidak ada usaha dakwah secara berjamaah.. Maka umat hari ini yg dtg ke surau adalah mereka yg mahukan kpd agama shj, tiada siapa yg dakwah mereka yg tidak mahu kpd agama utk ke surau.. maka agama mati hari ini.. Dakwah pula mesti ikut tertib yg ditunjukkan Rasulullah. Bagaimana tertib Rasulullah dan sahabat? Itulah tertib yg ditunjukkan oleh jamaah tabligh di seluruh dunia. Jamaah ini org yg gelarkan tabligh, bkn jamaah ini menggelarkan diri mrk sbg tabligh kerana jamaah ini melakukan sebenarnya dakwah bknnya tabligh. org yg menggelarkan jamaah ini sebagai jamaah tabligh. Maulana Ilyas yg menghidupkan kembali tertib dakwah cr baginda Muhammad s.a.w. menggelarkan jamaah ini sebagah jamaah yg usaha atas iman. dakwah utk diri sendiri utk iman sendiri, bkn utk org lain. Tertib dakwah cara nabi ini sudah lama mati sejak zaman kerajaan Uthmaniah lg. Mereka hanya pentingkan ilmu semata2 maka dakwah mereka tinggalkan, lalu Allah hantar gol monggolia dan Nasrani musnahkan kerajaan Islam gah tersebut.
             Tetapi sekitar 1940 an usaha dakwah yg sebiji cara Rasulullah dihidupkan semula oleh Maulana Ilyas Rahimatullah.. Sehinggalah sekarang Jamaah bergerak di seluruh dunia.. manusia berduyun2 masuk Islam apabila jamaah sudah sanggup bg masa utk agama dan atas maksud kerja dakwah mereka sudah sanggup korbankan kemahuan diri, isteri dan anak2 atas maksud agama Allah, asbab korban mereka Allah sebarkan hidayah ke seluruh alam.. Tetapi di Malaysia usaha dakwah ini berjalan sgt lmbat kerana org Malaysia masih ramai yg tidak sanggup korbankan masa utk agama. Halangan lain adalah fahaman Ikhwan muslimin yg sgt berleluasa, fahaman mereka semata2 ingin merampas kuasa drpd kerajaan utk menegakkan hukum Allah.. tetapi dakwah langsung mereka tinggalkan maka tiada bantuan Allah dlm kerja mereka. Bagaimanakah tertib yg paling betul? Rasulullah sudah tunjukkan lama dulu, Kerja Dakwah yg nabi tunjuk ada 1 set..Mesti ada Jemaah dlm masjid dan jemaah luar masjid. salah satu tertibnya adalah semasa berjalannya ghash, satu jemaah dibentuk, salah seorg akan bercakap tentang kebesaran Allah di hadapan manakala yg lain akan memperdengarkannya.. kemudian jemaah di luar akan dibentuk utk memanggil umat drpd pintu ke pintu2, lorong ke lorong, ajak mereka ke masjid utk memperdengarkan kebesaran Allah.. kemudian dlm masjid ada seorg yg penyambut tetamu, mengajak org dlm di masjid dtg kpd majlis yg menyebut kebesaran Allah, dan ada satu org yg berzikir supaya memberi kekuatan terhadap jemaah di luar.. inilah set dakwah yg nabi tunjuk.. sgt strategik.
             Kalau dlm politik kita punya organisasi yg strtegik utk menarik undi org begitu juga dgn dakwah harus ada strategi yg baik sebiji dgn cara Rasulullah dan para sahabat..Walaupun kita ada fb dan blog, kita ajak umat dtg kpd Allah yakenlah kita belum buat dakwah lg.. Ini sajalah cara baginda. Kalau cara solat, puasa,zakat dan haji kita setuju ikut cara Muhammad apakah apabila medium utk smpikan agama yakni dakwah kita setuju ikut cara yahudi dan nasrani? sedang sekecil2 perkara seperti ke tandas dan cara mkn pun baginda tunjuk cara baginda kpd kita tiba2, perkara besar seperti dakwah kita cakap baginda tidak tunjuk cara baginda kpd kita? umat jenis apa kita ni apabila tiba2 keluar drpd mulut kita kita bebas dlm dakwah? alasan mereka merujuk ayat ini " dakwahkanlah dgn jalan hikmah dan sabar"? siapa kita utk suka2 tafsirkan ayat ini? sy mahu tanya adakah cara lain paling hikmah drpd cara Rasulullah? yakenlah dakwah pun nabi tunjuk sunnah baginda kita.. Ikut sunnah insyaAllah pasti ada kejayaan.
            Rasulullah telah wariskan 2 perkara kpd kita.. iaitu ilmu baginda dan kerja baginda. Ilmu baginda diwariskan kpd para alim ulamak manakala kerja baginda iaitu kerja dakwah baginda wariskan kpd seluruh umat baginda. Maka wajib kita buat dakwah dan wajib dakwah kita semirip cara Rasulullah. Ilmu tanpa iman tiada gunanya. Pengetahuan sudah smpi di kepala kita tetapi apabila tiada iman tiada yaken terhadap Allah maka kita akan lemah utk beramal.. maka apa gunaya ilmu agama yg kita pelajari bnyk kalau usaha atas iman kita tidak buat? Iman meningkat apabila kita buat dakwah cr Rasullullah. Lg satu perkara apabila kita ckpkan kebesaran Allah kpd umat, kita mesti niatkan percakapan kita utk diri sendiri dan bkn utk tarbiah org.. jika kita dakwah niat utk tarbiah org lain maka kita sendiri tidak akan dpt hidayah apatah lg org yg didakwah.. Tuan2 segala apaya yg sy tulis dlm blog sy ini bkn dakwah sy terhadap tuan2.. semata perkataan sy ttg agama Allah yg mulia shj.. dakwah hanya sa nya cr Rasulullah diterima Allah.. ini bkn dakwah sy..ini semata2 tulisan sy bg membetulkan salah faham ummat ttg tabilgh dan dakwah.. InsyaAllah segala apa yg kita baca dan kita dgr kita doa kpd Allah agar Allah beri kita kekuatan dan kesanggupan utk amalkan.. Ikutlah sunnah pasti ada kejayaan..InsyaAllah..

Copy dari http://hafizkilau.blogspot.my/2011/05/perbezaan-dakwah-dan-tabligh.html