Tuesday, October 18, 2016

PERBEDAAN KHUTBAH, TABLIG, DAN DAKWAH.

KHUTBAH, TABLIG, DAN DAKWAH.

1.      Pengertian Khutbah, Tablig, dan Dakwah.
     Agama Islam dalam menyampaikan ajaran-ajarannya kepada seluruh umatmanusia menggunakan beberapa cara. Yang antara lain melalui khotbah, tablig, dan dakwah. Cara tersebut disesuaikan dengan situasi serta kondisi. Berikut definisi dari beberapa cara yang digunakan untuk menyampaikan agama Islamtersebut yaitu :    

a.  Khotbah         
Khotbah adalah berpidato pada rangkaian shalat Jumat yang berisi menyampaikan pesan tentang bertakwa kepada Allah SWT. Dengan syarat-syarat tertentu.
b.  Tablig       
Menuruy bahasa Arab tablig berarti menyampaikan. Menurut istilah arinya menyampaikan perintah dan larangan Allah SWT. sebagai ajaran agama agar manusoa beriman kepadanya. Orang yang memiliki keahlian bertablig disebut muballig. Berikut adalah salah satu hadist yang membahas tentang tablig : 
“Sampaikanlah dariku walau satu ayat”(HR Bukhari)          

c.  Dakwah    
Dakwah dalam bahasa Arab berarti mngajak atau menyeru. Menurut istilah dakwah merupakan  mengajak manusia untuk mengikuti kebenaran berdasarkan Al Quran dan hadist sebagai sumber ajaran Islam agar manusia mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Berikut adalah salah satu hadist yang membahas dakwa :      
“Barang siapa yang mengajak orang ke jalan baik, maka akan mendapatkan pahala sebanyak pahala orang yang mengikutinya.” (HR Muslim).           

2.   Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah       

a.  Ketentuan Khotbah Jum’at        
      1.  Khatib jum’at  
Khotbah Jum’at adalah pidato atau ceramah yang wajib dilaksanakan oleh seorang khatib, sebelum salat Jum’at dimulai.          
Agar tujuan mulia tersebut tercapai maka, hendaklah khatib Jum’at harus memenuhi persyaratan sebagai berikut, ini :           
-    Mengetahui ajaran Islam, terutama mengenai akidah, ibadah, dan akhlak.
-    Mengetahui berbagai hal tentang khotbah Jum’at, terutama tentang syarat, rukun dan sunah-sunahnya.
-    Dapat membaca hamdalah, syahadat, salawat, Al-Qua’an dan hadist dengan baik dan benar, juga sanggup bebicara di muka umum dengan jelas dan mudah dipahami.
-    Orang yang sudah balig danbertakwa kepada Allah, berakhlak baik, tidak melakukan perbuatan maksiat, dan bukan orang munafik.
-    Orang yang dipandang terhormat, dihormati, dan disegani.        

       2. Syarat Khutbah Jum’at           
-    Khutbah dimulai pada waktu zuhur (sesudah matahari tergelincir).
-    Khutbah dilakukan dengan dua kali dengan berdiri (jika dimungkinkan).
-    Khatib hendaknya duduk di antara dua khotbah.
-    Khotbah diucapkan dengan suara yang jelas dan keras.
-    Dilakiukan secara berturut-turut sesuai dengan rukunnya.

       3.   Rukun Khotbah        
-    Mengucapkan hamdalah atau puji-pujian kepada Alllah SWT.
-    Membaca syahadatain, yakni syahadat tauhid dan syahadat rasul. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda, “Tiap-tiap khotbah yang tidak ada syahadatnya, adalah seperti tangan yang terpotong.” (H.R. Ahmad dan Abu Daud)
-    Membaca salawat atas Nabi Muhammad SAW.  
-    Berwasiat atau member nasihat tentang takwa dan menyampaikan ajaran tentang akidah, ibadah, akhlak dan muamalah yang bersumber kepada Al-Qur’an dan Hadist.   
-    Membaca ayat Al-Qur’an pada salah satu dari dua khotbah. Rasulullah bersabdah yang artinya:
“Dari Jabir bin Samurah, katanya, “Rasulullah SAW berkhotbah berdiri, duduk antara keduanya, membaca ayat-ayat Al-Qur’an, mengingatkan dan memperingatkan kabar takut pada manusia.” (H.R. Muslim)           
-    Berdoa pada khotbah kedua agar kaum muslimin memperoleh ampunan dosa dan rahmat Allah SWT.
      4.  Sunah Khotbah Jum’at           
-    Khatib hendaknya berdiri diatas mimbar atau di tempat yang lebih tinggi dan letak mimbar berada di sebelah kanan tempat berdirinya Imam salat. 
-    Khatib hendaknya mengawali khotbahnya dengan member salam. Setelah itu, duduk sebentar sambil mendengarkan mu’azzin berazan.      
-    Khotbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek.
-    Khatib, di dalam khotbahnya hendaknya menghadap kepada para jamaah salat Jum’at dan jangan berputar-putar karena yang demikian itu tidak disyariatkan.
-    Menertibkan tiga rukun yaitu puji-pujian, salawat, dan nasihat agar bertakwa.   
-    Mambaxa surah Al-Ikhlas, sewaktu duduk dua khotbah.

b.   Ketentuan Tablig dan Dakwah 
1.  Tablig dan dakwah hendaknya dimulai dari diri mubalig dan da’i itu sendiri, sebab sebelum seorang mubalig atau da’I mengajak orang lain untuk berimandan bertakwa, maka terlebih dahulu mubalig dan atau da’i menjadi orang yang beriman dan bertakwa. Hal ini diisyaratkan dalam firman Allah SWT, yang artinya:    “Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan ap-apa yang tidak kamu kerjakan”. (Q.S. As-Saff, 61:3)         
2.  Dalam bertablig atau berdakwah, mubalig, atau da’i hendaknya menggunakan pola kebijaksanaan, yaitu berbicara atau bertablig kepada manusia menurut kadar kemampuan akal mereka. Tablig atau dakwah kepada kaum intelek yang kadar keilmuannya sudah tinggiharus dibedakan dengan tablig atau dakwah terhadap orang kebanyakan, kadar keilmuannya masih rendah.
3. Dakwah dapat dilakukan dengan “bi al-hal” yaitu melalui perbuatan baik diridai oleh Allah SWT agar diteladani orang lain.      
4. Dakwah dapat dilaksanakan melalui ucapan lisan dan tulisan, baik perorangan ataupun kepada masyarakat.
Dalam berdakwa pastinya dilakukan dengan berbagai metode  dimana  telah dijelaskan Allah SWT dalam Al-Quran dalam surah An-Nahl, 16:125 yaitu : 
-    Metode al-hikmah yang artinya penyampaian dakwah terlebih dahulu  mengetahui tujuan dan sasaran dakwahnya.    
-    Metode al-mau’izah al-hasanah yakni member kepuasan kepada orang atau masyarakat yang menjadi sasaran dakwah dengan cara seperti ini member nasihat, pengajaran dan teladan yang baik.
-    Metode “mujadalah bi al-lati hiya ahsan” ialah bertukar pikiran (berdiskusi) dengan cara-cara yang terbaik. Metode ini digunakan bagi sasaran dakwah tertentu, misalnya bagi orang-orang yang berpikir kritis dan kaum terpelajar.       
Akan tetapi pada erang yang  serbah canggih ini, sekarang dakwah dapat disampaikan melalui media surat kabar, majalah, radio dan televisi.
3.  Perbedaan Khutbah, Tablig, dan Dakwah.
Khotbah
Khotbah adalah berpidato pada rangkaian shalat Jumat yang berisi menyampaikan pesan tentang bertakwa kepada Allah SWT. Dengan syarat-syarat tertentu.
            Tabligh
Menuruy bahasa Arab tablig berarti menyampaikan. Menurut istilah arinya menyampaikan perintah dan larangan Allah SWT. sebagai ajaran agama agar manusoa beriman kepadanya. Orang yang memiliki keahlian bertablig disebut muballig. Berikut adalah salah satu hadist yang membahas tentang tablig :
“Sampaikanlah dariku walau satu ayat”(HR Bukhari)
            Dakwah
Dakwah dalam bahasa Arab berarti mngajak atau menyeru. Menurut istilah dakwah merupakan mengajak manusia untuk mengikuti kebenaran berdasarkan Al Quran dan hadist sebagai sumber ajaran Islam agar manusia mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Berikut adalah salah satu hadist yang membahas dakwa :

“Barang siapa yang mengajak orang ke jalan baik, maka akan mendapatkan pahala sebanyak pahala orang yang mengikutinya.” (HR Muslim)
4.  Cara Berlatih Menyusun Teks Khotbah, Tabligh dan Dakwah
Menyusun teks untuk berdakwah atau khotbah dan tabligh  jumat memerlukan pembiasaan atau latihan agar dapat berkembang menjadi semakin baik. Bahkan, latihan-latihan semacam ini semakin diminati banyak orang dan telah banyak diberikan dalam suatu oelajaran yang kini disebutt public-speaking. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan ketika akan menyusun suatu teks atau naskah dakwah adalah sebagai berikut.
1.   Membuat teks atau naskah setidaknya memiliki unsur-unsur sebagai berikut
a.Memberikan salam bagi para jamaah
b.Mengucapkan hamdalah atau puji-pujian kepada Allah
c.Awali dengan menyampaikan ayat-ayat Al Qur’an serta membaca ta’awuz dan basmalah
d.Teks atau naskah materi khotbah setidaknya memenuhi beberapa unsur yaitu: kalimat pembuka, materi inti, kesimpulan dan penutup

             3.  Mengucapkan dua kalimat sahadat
4.       Berwasiat (meningkatkan takwa)

Copy from http://adeknovriawarman.blogspot.my/2015/02/perbedaan-khutbah-tablig-dan-dakwah.html

Jamaah Tabligh Di Tengah Kritisi Positif dan Negatif

Jamaah Tabligh (“Kelompok Penyampai”) (جماعة التبليغ, juga disebut Tabliq) adalah gerakan Trans nasional dakwah Islam yang didirikan tahun 1926 oleh Muhammad Ilyas di India. Kelompok Penyampai ini bergerak mulai dari kalangan bawah, kemudian merangkul seluruh masyarakat muslim tanpa memandang tingkatan sosial dan ekonominya dalam mendekatkan diri kepada ajaran Islam sebagaimana yang dibawa oleh nabi Muhammad.
Sejarah Tabligh
Nama Jama’ah Tabligh merupakan sebutan bagi mereka yang sering menyampaikan, sebenarnya usaha ini tidak mempunyai nama tetapi cukup Islam saja tidak ada yang lain. Bahkan Muhammad Ilyas mengatakan seandainya aku harus memberikan nama pada usaha ini maka akan aku beri nama “gerakan iman”. Ilham untuk mengabdikan hidupnya total hanya untuk Islam terjadi ketika Maulana Ilyas melangsungkan Ibadah Haji kedua-nya di Hijaz pada tahun1926. Maulana Ilyas menyerukan slogannya, ‘Aye Musalmano! Musalman bano’ (dalam bahasa Urdu), yang artinya ‘Wahai umat muslim! Jadilah muslim yang kaffah (menunaikan semua rukun dan syari’ah seperti yang dicontohkan Rasulullah)’. Tabligh resminya bukan merupakan kelompok atau ikatan, tapi gerakan muslim untuk menjadi muslim yang menjalankan agama , dan gerakan ini sangat longgar  dan  tidak memandang asal-usul mahdzab atau aliran pengikutnya.
Di tengah kritisi positif maupun negatif terhadap jamaah ini. Dalam waktu kurang dari dua dekade, Jamaah Tabligh berhasil berjalan di Asia Selatan. Dengan dipimpin oleh Maulana Yusuf, putra Maulana Ilyas sebagai amir/pimpinan yang kedua, gerakan ini mulai mengembangkan aktivitasnya pada tahun 1946, dan dalam waktu 20 tahun, penyebarannya telah mencapai Asia Barat Daya dan Asia Tenggara, Afrika, Eropa, dan Amerika Utara. Sekali terbentuk dalam suatu negara, Jamaah Tabligh mulai membaur dengan masyarakat lokal. Meskipun negara barat pertama yang berhasil dijangkau Tabligh adalah Amerika Serikat, tapi fokus utama mereka adalah di Britania Raya, mengacu kepada populasi padat orang Asia Selatan disana yang tiba pada tahun 1960-an dan 1970-an.
Jamaah ini tidak menerima donasi dana dari manapun untuk menjalankan aktivitasnya. Biaya operasional Tabligh dibiayai sendiri oleh pengikutnya.
Tahun 1978, Liga Muslim Dunia mensubsidi pembangunan Masjid Tabligh di Dewsbury, Inggris, yang kemudian menjadi markas besar Jama’ah Tabligh di Eropa. Pimpinan mereka disebut Amir atau Zamidaar atau Zumindaar.
Kemudian setiap negara juga mempunyai markas pusat nasional, dari markas pusat dibagi markas-markas regional/daerah. Kemudian dibagi lagi menjadi ratusan markas kecil yang disebut Halaqah berbasiskan di mesjid-mesjid dan mushalla-mushalla. Kegiatan di Halaqah dapat dibagi atas kegiatan harian, minguan dan bulanan. Kegiatan ini bertujuan untuk meramaikan mesjid dan mengajak kembali ummat ini agar mencintai mesjid. Kegiatan harian antara lain adalah musyawarah harian, taklim harian, zikir pagi petang dan amalan silaturrahmi. Kegiatan mingguan dapat berupa joula atau mengunjungi sesama muslim dan berbincang tentang pentingnya iman dan amal, pentingnya berusaha atas iman dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Kegiatan bulanan dapat berupa khuruj selama tiga hari. Khuruj adalah meluangkan waktu untuk secara total berdakwah memeprbaiki diri sendiri dan mengajak orang lain agar berusaha atas iman, yang biasanya dilakukan dari masjid ke masjid dan dipimpin oleh seorang Amir. Selama khuruj ada 4 hal yang diperbanyak, yaitu dakwah Illallah, taklim wataklum, zikir dan ibadah, dan khidmad (melayani sesama muslim). Ada lagi 4 hal yang dikurangi, waktu tidur dan makan, keluar masjid dan boros. Tapi jika keluar mesjid atas seijin Amir Jamaah misalnya untuk para karyawan diperbolehkan tetap bekerja, dan langsung mengikuti kegiatan sepulang kerja, diperbolehkan.
Sewaktu khuruj, kegiatan diisi dengan ta’lim (membaca hadits atau kisah sahabat, biasanya dari kitab Fadhail Amal karya Maulana Zakaria), jaulah (mengunjungi rumah-rumah di sekitar masjid tempat khuruj dengan tujuan mengajak kembali pada Islam yang kaffah), bayan, mudzakarah (menghafal) 6 sifat sahabat, karkuzari (memberi laporan harian pada amir), dan musyawarah. Selama masa khuruj, mereka tidur di masjid.
Aktivitas Markas Regional adalah sama, khuruj, namun biasanya hanya menangani khuruj dalam jangka waktu 40 hari atau 4 bulan saja. Selain itu mereka juga mengadakan malam Ijtima’ (berkumpul), dimana dalam Ijtima’ akan diisi dengan Bayan (ceramah agama) oleh para ulama atau tamu dari luar negeri yang sedang khuruj disana, dan juga ta’lim wa ta’alum.
Setahun sekali, digelar Ijtima’ umum di markas nasional pusat, yang biasanya dihadiri oleh puluhan ribu umat muslim dari seluruh pelosok daerah. Bagi umat muslim yang mampu, mereka diharapkan untuk khuruj ke poros markas pusat (India-Pakistan-Bangladesh/IPB) untuk melihat suasana keagamaan yang kuat yang mempertebal iman mereka. Sedangkan di Indonesia khusus jawa timur terdapat kampung iman uaitu di desa Temboro Kec. Karas Kab. Magetan.
Apa yang di dakwahkan dan di ajarkan? poin dakwahnya adalah menyampaikan Asas 6 Sifat, yaitu :
1. Yakin terhadap kalimat Thoyyibah Laa ilaaha ilallah Muhammadur rasulullah.
  • Artinya: Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah.
  • Laa ilaaha ilallah
    • Maksudnya: Mengeluarkan keyakinan pada makhluk dari dalam hati dan memasukkan keyakinan hanya kepada Allah di dalam hati.
    • cara mendapatkannya:
      • dakwahkan pentingnya iman
      • latihan dengan membentuk halakah iman
      • berdoa kepada Allah agar diberi hakikat iman.
  • Muhammadar rasulullah
    • Maksudnya: Mengakui bahwa satu-satunya jalan hidup untuk mendapatkan kejayaan dunia dan akhirat hanya dengan mengikuti cara hidup Rasulullah s.a.w.
    • cara mendapatkannya:
      • dakwahkan pentingnya sunnah rasulullah
      • latihan dengan menghidupkan sunnah 1×24 jam setiap hari
      • berdoa kepada Allah agar dapat mengikuti sunnah rasulullah.
2. Shalat khusyu’ dan khudu’.
  • Artinya: Salat dengan konsentrasi batin dan rendah diri dengan mengikuti cara yang dicontohkan Rasulullah.
  • Maksudnya: Membawa sifat-sifat ketaatan kepada Allah dalam salat kedalam kehidupan sehari-hari.
  • cara mendapatkannya:
    • dakwahkan pentingnya salat khusyu’ wal khudu’
    • latihan dengan memperbaiki zhahir dan bathinnya salat mulai dari wudhu, ruku’, gerakan serta bacaan2 dalam salat
    • berdoa kepada Allah agar diberi hakikat salat khusyu’ dan khudu’.
3. Ilmu ma’adz dzikr
  • Ilmu
    • Artinya: Semua petunjuk yang datang dari Allah melalui Baginda Rasulullah.
  • Dzikir
    • Artinya: Mengingat Allah sebagaimana Agungnya Allah.
    • Maksudnya Ilmu ma’adz dzikr:
Melaksanakan perintah Allah dalam setiap saat dan keadaan dengan menghadirkan ke-Agungan Allah mengikuti cara Rasulullah.
4. Ikramul Muslimin
  • Artinya: Memuliakan sesama Muslim.
  • Maksudnya: Menunaikan kewajiban pada sesama muslim tanpa menuntut hak kita ditunaikannya.
  • cara mendapatkannya:
    • dakwahkan pentingnya ikramul muslimin
    • latihan dengan memberi salam kepada orang yang dikenal maupun yang tidak dikenal menghormati yang tua, menghargai yang sesama, menyayangi yang muda.
    • berdoa kepada Allah agar diberi hakikat ikrakul muslimin.
5. Tashihun Niyah
  • Artinya: Membersihkan niat. Membersihkan niat dalam beramal, semata-mata karena Allah. Dengan cara mendapatkannya: dakwahkan pentingnya tashihun niyah, latihan dengan mengoreksi niat sebelum, saat dan setelah beramal, berdoa kepada Allah agar diberi hakikat tashihun niat.
6. Dakwah dan tabligh
  • Dakwah
    • Artinya: Mengajak
  • Tabligh
    • Artinya: Menyampaikan
      • Maksudnya:
        • Memperbaiki diri, yaitu menggunakan diri, harta, dan waktu seperti yang diperintahkan Allah.
        • Menghidupkan agama pada diri sendiri dan manusia di seluruh alam dengan menggunakan harta dan diri mereka.
      • cara mendapatkannya :
        • dakwahkan pentingnya da’wah wat tabligh.
        • latihan dengan keluar di jalan Allah minimal 4 bulan seumur hidup, 40 hari setiap tahun dan 3 hari setiap bulan. kita tingkatkan pengorbanan dengan keluar 4 bulan setiap tahun, 10 hari setiap bulan dan 8 jam setiap hari.(untuk ulamanya  : 1 tahun seumur hidup)
(Dz/Wkpd)

Copy from http://www.eramuslim.com/umum/jamaah-tabligh-di-tengah-kritisi-positif-dan-negatif.htm#.WAcJnuB97cs

Dakwah, Tabligh, Khutbah dan Ceramah, Apa Bedanya?

1. Apa perbedaan makna secara definisi antara tablig, dakwah, khutbah, dan ceramah. Dalam ketentuannya apakah sama?
2. Pada saat khutbah, seseorang dilarang berbicara. bagaimana kalau suasana di mana kebanyakan yang ikut khutbah anak-anak sekolah yang memang mereka harus sering diingatkan untuk tertib dan diam.
3. Dalam khutbah apakah harus membaca atau menyeru takwa saat khutbah pertama dan kedua? Tolong minta dijelaskan yang rinci.
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 
Yang paling tinggi dan paling luas cakupannya adalah dakwah. Di dalam dakwah ada beberapa jenjang aktifitas. Salah satunya adalah tabligh. Jadi tabligh itu bagian dari dakwah, tetapi dakwah bukan hanya semata-mata tabligh. Selain tablig, dalam jenjang aktifitas dakwah juga mengenal taklim. Yang bersifat lebih intensif dari sekedar tabligh. Ada juga takwin, yang jauh lebih intensif lagi dari taklim dan tabligh.
Tabligh sendiri berarti menyampaikan. Dari kata ballagha – yuballighu. Di dalam tabligh, yang menjadi inti masalah adalah bagaimana agar sebuah informasi tentang agama Islam bisa sampai kepada objek dakwah. Tapi tidak ada tuntutan lebih jauh untuk mendalami suatu masalah itu.
Berbeda dengan taklim, di mana intensitasnya lebih dalam. Orang-orang yang masuk dalam program taklim punya beban lebih, yaitu belajar dan mendalami masalah-masalah yang lebih dari ajaran Islam.
Sedangkan istilah khutbah dan ceramah sesungguhnya merupakan media dalam bertabligh. Khutbah itu identik dengan khutbah jumat, yang hukumnya wajib diselenggarakan tiap hari Jumat. Meski pun di luar khutbah jumat juga kita mengenal adanya khutbah nikah, khutbah ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adha. Sedangkan ceramah sifatnya agak bebas, tidak ada ketentuan waktu dan kesempatannya. Misalnya ceramah maulid, pengajian dan sejenisnya.
Khutbah Jumat
Khutbah jumat punya syarat dan rukun yang tidak boleh ditinggalkan, sebab terkait erat dengan sah atau tidaknya sebuah ibadah mahdhah. Sedangkan ceramah agak bersifat bebas, bisa dilakukan kapan saja, oleh siapa saja, dalam event apa saja, dan tidak punya syarat dan rukun.
Rukun Khutbah Jumat:
  1. Mengucapkan hamdalah.
  2. Mengucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
  3. Menyampaikan wasiat atau pesan untuk taqwa.
  4. Membaca sebagian ayat Al-Quran pada salah satu dari dua khutbah (sebaiknya di khutbah pertama).
  5. Mendoakan umat Islam pada salah satu dari dua khutbah (sebaikya di khutbah kedua).
Syarat Sah Khutbah Jumat:
  1. Khatibsuci dari hadats kecil dan besar.
  2. Khatibsuci dari najis baik di tubuh, pakaian maupun tempat.
  3. Khatibmenutup aurat seperti shalat.
  4. Khatibberdiri bila mampu.
  5. Khatibduduk di antara dua khutbah.
  6. Khutbah pertamabersambung dengan khutbah kedua.
  7. Khutbah keduabersambung dengan shalat Jumat.
  8. Rukunnyayang paling asasi disampaikan dalam bahasa Arab, meski tambahannya boleh dengan bahasa selain Arab.
  9. Khutbah itu didengarkan/dihadiri oleh minimal 40 orang yang wajib atasnya shalat jumat (mazhab Asy-Syafi’i)
  10. Khutbah dilakukan masih pada waktu Dzhuhur
Pada waktu khutbah Jumat, memang diharamkan berbicara. Karena itu kalau ingin menyelenggarakan shalat Jumat yang kebanyakan dihadiri oleh anak-anak, perlu penanganan khusus sebelumnya. Pelajaran shalat yang pertama kali buat anak-anak itu bukan bagaimana bacaan shalat atau gerakannya, tetapi bagaimana adab berada di masjid.
Pendidikan adab di dalam masjid ini harus bisa menjadi anak-anak itu beisa tenang di dalam masjid, baik saat shalat jumat, atau pun shalat lainnya. Dan jangan sekali-kali melepas anak masuk ke masjid sebelum dia dinyatakan lulus dalam pendidikan adab di dalam masjid.
Rasulullah SAW memang memerintahkan agar kita menyuruh anak usia 7 tahun untuk shalat, tetapi bukan dimulai dari masjid. Jadi jangan langsung dibawa ke masjid, sementara anak itu belum dibekali dengan adab-adab berada di masjid.
Ini kesalahan paling fundamental dari kebanyakan kita, yaitu kita hanya membekali mereka dengan gerakan dan bacaan shalat, tetapi tidak pernah memastikan bahwa anak itu sudah punya bekal tentang adab-adab berada di masjid. Sehingga masjid menjadi riuh dan bising dengan kehadiran mereka.
Maka anak-anak itu perlu mendapat terapi dan pelatihan yang sangat mendasar tentang adab berada di masjid. Entah bagaimana cara dan tekniknya, pokoknya mereka harus diajarkan bagaimana masuk masjid dan beribadah dengan tenang, khusyu’ dan tidak bersuara saat khutbah disampaikan. Sekedar memarahi dan melarang mereka untuk tidak ribut dan dilakukan hanya saat khutbah jumat adalah pekerjaan yang sia-sia, bahkan menghilangkan pahala jumat.
Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.
Copy from http://www.eramuslim.com/umum/dakwah-tabligh-khutbah-dan-ceramah-apa-bedanya.htm#.WAcIS-B97cs

perbezaan dakwah dan tabligh

Akhir2 ini kita sering dikelirukan perbezaan dakwah dan tabligh,Dakwah maksud ringkasnya adalah mengajak.Dakwah bermaksud kita menyebut kebesaran Allah kpd ummat berulang2 kali.. kesan dr dakwah ialah kita sudah sanggup korbankan diri dan harta kita utk agama Allah pd bila2 masa takaza dibentangkan. apa yg dimaksudkan hakikat dakwah? Apabila kita sudah terbiasa menyebut kebesaran Allah lg dan lg, iman akan meningkat.. segala apa yg kita sebut akan masuk ke dlm hati.. lalu kebesaran Allah yg kita ckp2kan selalu terpahat dlm hati..kesannya iman yaken terhadap perkara ghaib akan meningkat.. yg kedua adalah kita sudah mampu utk buat pengorbanan keluar di jln Allah jauh2.. tinggalkan harta, kerja, anak dan isteri semata2 atas maksud kerja dakwah ikut takaza bila2 masa.. itulah dakwah.. semua wajib buat dakwah.. tetapitidak semua wajib buat tabligh.. apakah maksud tabligh? tabligh membawa maksud taklim wal taklum, atau belajar dan mengajar atau maksud ringkas mengajar ilmu agama.. Tabligh biasanya dilakukan oleh ustaz2, alim, dan ulamak..tabligh bermaksud menyampaikan ilmu kpd ummat. Sgt berbeza dgn dakwah..dakwah wajib utk semua tetapi tabligh wajib disampaikan oleh golongan berilmu..
           Hari ini telah berlaku salah faham dlm masyarakat, kebanyakan para alim berkata mereka sudah berdakwah kpd manusia tetapi hakikatnya mereka hanya bertabligh..dakwah adalah utk iman manakala tabligh adalah utk ilmu. Hari ini mana2 surau ada majlis ilmu tetapi tidak ada usaha dakwah secara berjamaah.. Maka umat hari ini yg dtg ke surau adalah mereka yg mahukan kpd agama shj, tiada siapa yg dakwah mereka yg tidak mahu kpd agama utk ke surau.. maka agama mati hari ini.. Dakwah pula mesti ikut tertib yg ditunjukkan Rasulullah. Bagaimana tertib Rasulullah dan sahabat? Itulah tertib yg ditunjukkan oleh jamaah tabligh di seluruh dunia. Jamaah ini org yg gelarkan tabligh, bkn jamaah ini menggelarkan diri mrk sbg tabligh kerana jamaah ini melakukan sebenarnya dakwah bknnya tabligh. org yg menggelarkan jamaah ini sebagai jamaah tabligh. Maulana Ilyas yg menghidupkan kembali tertib dakwah cr baginda Muhammad s.a.w. menggelarkan jamaah ini sebagah jamaah yg usaha atas iman. dakwah utk diri sendiri utk iman sendiri, bkn utk org lain. Tertib dakwah cara nabi ini sudah lama mati sejak zaman kerajaan Uthmaniah lg. Mereka hanya pentingkan ilmu semata2 maka dakwah mereka tinggalkan, lalu Allah hantar gol monggolia dan Nasrani musnahkan kerajaan Islam gah tersebut.
             Tetapi sekitar 1940 an usaha dakwah yg sebiji cara Rasulullah dihidupkan semula oleh Maulana Ilyas Rahimatullah.. Sehinggalah sekarang Jamaah bergerak di seluruh dunia.. manusia berduyun2 masuk Islam apabila jamaah sudah sanggup bg masa utk agama dan atas maksud kerja dakwah mereka sudah sanggup korbankan kemahuan diri, isteri dan anak2 atas maksud agama Allah, asbab korban mereka Allah sebarkan hidayah ke seluruh alam.. Tetapi di Malaysia usaha dakwah ini berjalan sgt lmbat kerana org Malaysia masih ramai yg tidak sanggup korbankan masa utk agama. Halangan lain adalah fahaman Ikhwan muslimin yg sgt berleluasa, fahaman mereka semata2 ingin merampas kuasa drpd kerajaan utk menegakkan hukum Allah.. tetapi dakwah langsung mereka tinggalkan maka tiada bantuan Allah dlm kerja mereka. Bagaimanakah tertib yg paling betul? Rasulullah sudah tunjukkan lama dulu, Kerja Dakwah yg nabi tunjuk ada 1 set..Mesti ada Jemaah dlm masjid dan jemaah luar masjid. salah satu tertibnya adalah semasa berjalannya ghash, satu jemaah dibentuk, salah seorg akan bercakap tentang kebesaran Allah di hadapan manakala yg lain akan memperdengarkannya.. kemudian jemaah di luar akan dibentuk utk memanggil umat drpd pintu ke pintu2, lorong ke lorong, ajak mereka ke masjid utk memperdengarkan kebesaran Allah.. kemudian dlm masjid ada seorg yg penyambut tetamu, mengajak org dlm di masjid dtg kpd majlis yg menyebut kebesaran Allah, dan ada satu org yg berzikir supaya memberi kekuatan terhadap jemaah di luar.. inilah set dakwah yg nabi tunjuk.. sgt strategik.
             Kalau dlm politik kita punya organisasi yg strtegik utk menarik undi org begitu juga dgn dakwah harus ada strategi yg baik sebiji dgn cara Rasulullah dan para sahabat..Walaupun kita ada fb dan blog, kita ajak umat dtg kpd Allah yakenlah kita belum buat dakwah lg.. Ini sajalah cara baginda. Kalau cara solat, puasa,zakat dan haji kita setuju ikut cara Muhammad apakah apabila medium utk smpikan agama yakni dakwah kita setuju ikut cara yahudi dan nasrani? sedang sekecil2 perkara seperti ke tandas dan cara mkn pun baginda tunjuk cara baginda kpd kita tiba2, perkara besar seperti dakwah kita cakap baginda tidak tunjuk cara baginda kpd kita? umat jenis apa kita ni apabila tiba2 keluar drpd mulut kita kita bebas dlm dakwah? alasan mereka merujuk ayat ini " dakwahkanlah dgn jalan hikmah dan sabar"? siapa kita utk suka2 tafsirkan ayat ini? sy mahu tanya adakah cara lain paling hikmah drpd cara Rasulullah? yakenlah dakwah pun nabi tunjuk sunnah baginda kita.. Ikut sunnah insyaAllah pasti ada kejayaan.
            Rasulullah telah wariskan 2 perkara kpd kita.. iaitu ilmu baginda dan kerja baginda. Ilmu baginda diwariskan kpd para alim ulamak manakala kerja baginda iaitu kerja dakwah baginda wariskan kpd seluruh umat baginda. Maka wajib kita buat dakwah dan wajib dakwah kita semirip cara Rasulullah. Ilmu tanpa iman tiada gunanya. Pengetahuan sudah smpi di kepala kita tetapi apabila tiada iman tiada yaken terhadap Allah maka kita akan lemah utk beramal.. maka apa gunaya ilmu agama yg kita pelajari bnyk kalau usaha atas iman kita tidak buat? Iman meningkat apabila kita buat dakwah cr Rasullullah. Lg satu perkara apabila kita ckpkan kebesaran Allah kpd umat, kita mesti niatkan percakapan kita utk diri sendiri dan bkn utk tarbiah org.. jika kita dakwah niat utk tarbiah org lain maka kita sendiri tidak akan dpt hidayah apatah lg org yg didakwah.. Tuan2 segala apaya yg sy tulis dlm blog sy ini bkn dakwah sy terhadap tuan2.. semata perkataan sy ttg agama Allah yg mulia shj.. dakwah hanya sa nya cr Rasulullah diterima Allah.. ini bkn dakwah sy..ini semata2 tulisan sy bg membetulkan salah faham ummat ttg tabilgh dan dakwah.. InsyaAllah segala apa yg kita baca dan kita dgr kita doa kpd Allah agar Allah beri kita kekuatan dan kesanggupan utk amalkan.. Ikutlah sunnah pasti ada kejayaan..InsyaAllah..

Copy dari http://hafizkilau.blogspot.my/2011/05/perbezaan-dakwah-dan-tabligh.html

Tuesday, May 26, 2015

Titian Sirat

Bacalah sampai habis saudare2 ku... Selepas Malaikat Israfil meniup sangkakala (bentuknya seperti tanduk besar) yang memekakkan telinga, seluruh makhluk mati kecuali Izrail & beberapa malaikat yang lain. Selepas itu, Izrail pun mencabut nyawa malaikat yang tinggal dan akhirnya nyawanya sendiri.

* Selepas semua makhluk mati, Tuhan pun berfirman mafhumnya "Kepunyaan siapakah kerajaan hari ini?" Tiada siapa yang menjawab. Lalu Dia sendiri menjawab dengan keagunganNya "Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa." Ini menunjukkan kebesaran & keagunganNya sebagai Tuhan yg Maha Kuasa lagi Maha Kekal Hidup, tidak mati.

* Selepas 40 tahun, Malaikat Israfil a.s. dihidupkan, seterusnya meniup sangkakala untuk kali ke-2, lantas seluruh makhluk hidup semula di atas bumi putih, berupa padang Mahsyar (umpama padang Arafah) yang rata tidak berbukit atau bulat seperti bumi.

* Sekelian manusia hidup melalui benih anak Adam yg disebut "Ajbuz Zanbi" yang berada di hujung tulang belakang mereka. Hiduplah manusia umpama anak pokok yang kembang membesar dari biji benih.

* Semua manusia dan jin dibangkitkan dalam keadaan telanjang dan hina. Mereka tidak rasa malu kerana pada ketika itu hati mereka sangat takut dan bimbang tentang nasib & masa depan yang akan mereka hadapi kelak.

* Lalu datanglah api yang berterbangan dengan bunyi seperti guruh yang menghalau manusia, jin dan binatang ke tempat perhimpunan besar. Bergeraklah mereka menggunakan tunggangan (bagi yang banyak amal), berjalan kaki (bagi yang kurang amalan) dan berjalan dengan muka (bagi yang banyak dosa). Ketika itu, ibu akan lupakan anak, suami akan lupakan isteri, setiap manusia sibuk memikirkan nasib mereka.

* Setelah semua makhluk dikumpulkan, matahari dan bulan dihapuskan cahayanya, lalu mereka tinggal dalam kegelapan tanpa cahaya. Berlakulah huru-hara yang amat dahsyat.

* Tiba-tiba langit yang tebal pecah dengan bunyi yang dahsyat, lalu turunlah malaikat sambil bertasbih kepada Allah SWT. Seluruh makhluk terkejut melihat saiz malaikat yang besar dan suaranya yang menakutkan.

* Kemudian matahari muncul semula dengan kepanasan yang berganda. Hingga dirasakan seakan-akan matahari berada sejengkal dari atas kepala mereka. Ulama berkata jika matahari naik di bumi seperti keadaannya naik dihari Kiamat nescaya seluruh bumi terbakar, bukit-bukau hancur dan sungai menjadi kering. Lalu mereka rasai kepanasan dan bermandikan peluh sehingga peluh mereka menjadi lautan. Timbul atau tenggelam mereka bergantung pada amalan masing-masing. Keadaan mereka berlanjutan sehingga 1000 tahun.

* Terdapat satu telaga kepunyaan Nabi Muhammad SAW bernama Al-Kausar yang mengandungi air yang hanya dapat diminum oleh orang mukmin sahaja. Orang bukan mukmin akan dihalau oleh malaikat yang menjaganya. Jika diminum airnya tidak akan haus selama-lamanya. Kolam ini berbentuk segi empat tepat sebesar satu bulan perjalanan. Bau air kolam ini lebih harum dari kasturi, warnanya lebih putih dari susu dan rasanya lebih sejuk dari embun. Ia mempunyai saluran yang mengalir dari syurga.

* Semua makhluk berada bawah cahaya matahari yang terik kecuali 7 golongan yang mendapat teduhan dari Arasy. Mereka ialah: 1- Pemimpin yang adil. 2- Orang muda yang taat kepada perintah Allah. 3- Lelaki yang terikat hatinya dengan masjid. 4- Dua orang yang bertemu kerana Allah dan berpisah kerana Allah. 5- Lelaki yang diajak oleh wanita berzina, tetapi dia menolak dengan berkata "Aku takut pada Allah". 6- Lelaki yg bersedekah dengan bersembunyi (tidak diketahui orang ramai). 7- Lelaki yang suka bersendirian mengingati Allah lalu mengalir air matanya kerana takutkan Allah.

* Oleh kerana tersangat lama menunggu di padang mahsyar, semua manusia tidak tahu berbuat apa melainkan mereka yang beriman, kemudian mereka terdengar suara "pergilah berjumpa dengan para Nabi". Maka mereka pun pergi mencari para Nabi. Pertama sekali kumpulan manusia ini berjumpa dengan Nabi Adam tetapi usaha mereka gagal kerana Nabi Adam a.s menyatakan beliau juga ada melakukan kesalahan dengan Allah SWT. Maka kumpulan besar itu kemudiannya berjumpa Nabi Nuh a.s., Nabi Ibrahim a.s., Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s. (semuanya memberikan sebab seperti Nabi Adam a.s.) dan akhirnya mereka berjumpa Rasullullah SAW. Jarak masa antara satu nabi dengan yang lain adalah 1000 tahun perjalanan.

* Lalu berdoalah baginda Nabi Muhammad SAW ke hadrat Allah SWT. Lalu diperkenankan doa baginda.

* Selepas itu, terdengar bunyi pukulan gendang yang kuat hingga menakutkan hati semua makhluk kerana mereka sangka azab akan turun. Lalu terbelah langit, turunlah arasy Tuhan yang dipikul oleh 8 malaikat yang sangat besar (besarnya sejarak perjalanan 20 ribu tahun) sambil bertasbih dengan suara yang amat kuat sehingga 'Arasy itu tiba dibumi.

* 'Arasy ialah jisim nurani yang amat besar berbentuk kubah (bumbung bulat) yang mempunyai 4 batang tiang yang sentiasa dipikul oleh 4 malaikat yang besar dan gagah. Dalam bahasa mudah ia seumpama istana yang mempunyai seribu bilik yang menempatkan jutaan malaikat di dalamnya. Ia dilingkungi embun yang menghijab cahayanya yang sangat kuat.

* Kursi iaitu jisim nurani yang terletak di hadapan Arasy yang dipikul oleh 4 malaikat yang sangat besar. Saiz kursi lebih kecil dari 'Arasy umpama cincin ditengah padang . Dalam bahasa mudah ia umpama singgahsana yang terletak dihadapan istana.

* Seluruh makhluk pun menundukkan kepala kerana takut. Lalu dimulakan timbangan amal. Ketika itu berterbanganlah kitab amalan masing-masing turun dari bawah Arasy menuju ke leher pemiliknya tanpa silap dan tergantunglah ia sehingga mereka dipanggil untuk dihisab. Kitab amalan ini telah ditulis oleh malaikat Hafazhah / Raqib & 'Atid / Kiraman Katibin.

* Manusia beratur dalam saf mengikut Nabi dan pemimpin masing- masing. Orang kafir & munafik beratur bersama pemimpin mereka yang zalim. Setiap pengikut ada tanda mereka tersendiri untuk dibezakan.

* Umat yang pertama kali dihisab adalah umat Nabi Muhammad SAW, dan amalan yang pertama kali dihisab adalah solat. Sedangkan hukum yang pertama kali diputuskan adalah perkara pertumpahan darah.

* Apabila tiba giliran seseorang hendak dihisab amalannya, malaikat akan mencabut kitab mereka lalu diserahkan, lalu pemiliknya mengambil dengan tangan kanan bagi orang mukmin dan dengan tangan kiri jika orang bukan mukmin.

* Semua makhluk akan dihisab amalan mereka menggunakan satu Neraca Timbangan. Saiznya amat besar, mempunyai satu tiang yang mempunyai lidah dan 2 daun. Daun yang bercahaya untuk menimbang pahala dan yang gelap untuk menimbang dosa.

* Acara ini disaksikan oleh Nabi Muhammad SAW dan para imam 4 mazhab untuk menyaksikan pengikut masing-masing dihisab.

* Perkara pertama yang diminta ialah Islam. Jika dia bukan Islam, maka seluruh amalan baiknya tidak ditimbang bahkan amalan buruk tetap akan ditimbang.

* Ketika dihisab, mulut manusia akan dipateri, tangan akan berkata- kata, kaki akan menjadi saksi. Tiada dolak-dalih dan hujah tipuan. Semua akan di adili oleh Allah Ta'ala dengan Maha Bijaksana.



* Setelah amalan ditimbang, mahkamah Mahsyar dibuka kepada orang ramai untuk menuntut hak masing-masing dari makhluk yang sedang dibicara sehinggalah seluruh makhluk berpuas hati dan dibenarkannya menyeberangi titian sirat.

* Syafaat Nabi Muhammad SAW di akhirat : 1- Meringankan penderitaan makhluk di Padang Mahsyar dengan mempercepatkan hisab. 2- Memasukkan manusia ke dalam syurga tanpa hisab. 3- Mengeluarkan manusia yang mempunyai iman sebesar zarah dari neraka. (Semua syafaat ini tertakluk kepada keizinan Allah SWT.)

* Para nabi dan rasul serta golongan khawas juga diberikan izin oleh Tuhan untuk memberi syafaat kepada para pengikut mereka. Mereka ini berjumlah 70 000. Setiap seorang dari mereka akan mensyafaatkan 70 000 orang yang lain.

* Setelah berjaya dihisab, manusia akan mula berjalan menuju syurga melintasi jambatan sirat. Siratul Mustaqim ialah jambatan (titian) yang terbentang dibawahnya neraka. Lebar jambatan ini adalah seperti sehelai rambut yang dibelah tujuh dan ia lebih tajam dari mata pedang. Bagi orang mukmin ia akan dilebarkan dan dimudahkan menyeberanginya.

* Fudhail bin Iyadh berkata perjalanan di Sirat memakan masa 15000 tahun. 5000 tahun menaik, 5000 tahun mendatar dan 5000 tahun menurun. Ada makhluk yang melintasinya seperti kilat, seperti angin, menunggang binatang korban dan berjalan kaki. Ada yang tidak dapat melepasinya disebabkan api neraka sentiasa menarik kaki mereka, lalu mereka jatuh ke dalamnya.

* Para malaikat berdiri di kanan dan kiri sirat mengawasi setiap makhluk yang lalu. Setiap 1000 orang yang meniti sirat, hanya seorang sahaja yang Berjaya melepasinya. 999 orang akan terjatuh ke dalam neraka.

Rujukan: Kitab Aqidatun Najin karangan Syeikh Zainal Abidin Muhammad Al- Fathani. Pustaka Nasional Singapura 2004.
sekiranya anda ingin mengumpul saham akhirat, sampaikanlah ilmu ini kepada sahabat² yang lain. Sepertimana sabda Rasulullah SAW: ❝ Sampaikanlah pesananku walaupun satu ayat. ❞ Sesungguhnya apabila matinya seseorang anak Adam itu, hanya 3 perkara yang akan dibawanya bersama :
1- Sedekah/amal jariahnya. 2- Doa anak²nya yang soleh. 3- Ilmu yang bermanfaat yang disampaikannya kepada orang lain.


https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10202576916844766&set=a.1588355909433.2075169.1251877796&type=1

Wednesday, May 13, 2015

Analogy

longkang dan Tasik, pancaindera dan hati

belon ir , dunia dan hati

angsa bertelur emas

214. BAYAN MAGHRIB MAHASISWA NIZAMUDDIN 1 UNIVERSITAS AL AZHAR

214. BAYAN MAGHRIB MAHASISWA NIZAMUDDIN 1 UNIVERSITAS AL AZHAR 

اِنَّ الْحَمْدَ لِلّهِ . نَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمً 

Alhamdulillah Allah subhanahu wa ta’ala telah gerakkan usaha kita dengan taat dan musyawarah. Saat ini umat telah kehilangan sifat taat, padahal Allah subhanahu wa ta’ala telah sembunyikan hidayah dibalik ketaatan. Mulai saat ini hendaknya hidup kita didasari pada ketaatan dan musyawarah. Syaikh Muhammad Yunus mengatakan bahwa usaha kita ini, yaitu Usaha Dakwah dan Tabligh saat ini telah sampai pada suatu level, di mana seseorang mendukung atau tidak mendukung, tidak akan mempengaruhi usaha da’wah ini. Justru orang-orang dalam ambil bagian dalam usaha da’wah itu sendiri yang bisa menambah atau mengurangi pengorbanannya. Orang yang istiqamah dengan pengorbanan dalam usaha dakwah maka dia akan terpilih untuk selalu berada dalam hidayah Allah, sedangkan yang tidak bisa istiqamah bahkan kurang berkorban dalam usaha dakwah, maka boleh jadi dia bisa terlempar dari usaha dakwah. Naudzubillah min dzalik. Maulana Sa’ad katakan “Seseorang tidak bisa mempengaruhi orang lain tapi besar dan kemalasan pengorbanan dia dalam usaha dakwah yang akan mempengaruhi dirinya sendiri”. Maulana Yusuf katakan “Oleh karena itu setiap 2 tahun sekali kami minta dari setiap Negara untuk datang ke Nizamuddin”. Orang-orang bertanya “mengapa tidak dikirim email atau surat apabila ada arahan lagi ?”, maka beliau katakan “agar kalian tidak bekerja sesuai dengan pemikiran kalian sendiri tidak sesuai dengan arahan musyawarah.” Maulana Yusuf katakan “hendaknya ada 3 sifat dalam diri kita, 1. Kesatuan hati, 2. Kesatuan fikir, 3. Cara yang betul. Karena dengan 3 sifat itu akan ada pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala, dan hendaknya Da’i mempunyai : 1. Ada pengorbanan atas diri, harta dan waktu, 2. Menangis dan berdo’a kepada Allah subhanahu wa ta’ala Hendaknya Da’i memikirkan dan mengusahakan kehidupan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan kehendak Allah subhanahu wa ta’ala. Allah subhanahu wa ta’ala hantar para Nabi dan Allah subhanahu wa ta’ala tidak berikan secara material. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sejak bayi telah ditinggal Ayahnya dan Ibunya, bahkan kakeknya yang merawatnya pun beberapa tahun kemudian wafat. Belajar dari sejarah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam agar kita tahu apa yang dibutuhkan dalam usaha da’wah ini. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menikah dengan Khadijah radhiyallahu ‘anha yang merupakan wanita kaya, sebenarnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun bisa hidup menjadi orang kaya seperti lainnya, tapi setelah diangkat nabi dan rasul semua hartanya diinfakkan untuk kepentingan agama. Kehidupan Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam setelah baligh (sebelum diangkat menjadi Nabi) maka Rasulullah telah mengetahui apa yang dikerjakan di sekitar ka’bah misal Zina di dalam Ka’bah, thowaf telanjang, mabuk, judi dan lain-lain, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun saat itu memikirkannya. Rasulullah pun pernah mengumpulkan 40 orang tentang masalah ini tapi dari 40 orang ini tak punya risau sama sekali. Maka Rasulullah menyendiri di Gua Hira’ bertahannut (menyepi diri dengan tafakkur dan tadabbur) selama  40 hari, berdo’a dan memikirkan masalah ini sehingga Khadijah radhiyallahu ‘anha mengirimkan makanan ke Gua Hira’, dan tak satupun orang yang ikut. Jadi kita tahu bagaimana Rasulullah mulai usaha da’wah ini. Setelah diangkat menjadi Rasul, dari 40 orang hanya satu yang ikut Rasulullah untuk jalankan usaha da’wah. Ketika itu dalam Gua Hira’ datang malaikat Jibril ‘alaihis salam dengan bentuk aslinya yang mana sayapnya sangat besar dan luas, dan tubuh yang sangat besar dan tinggi. Dan Rasulullah ketika itu pun ketakutan, tapi Allah subhanahu wa ta’ala berikan ketenangan dan Jibril pun memerintahkan Iqro’ 3x dan didekap dengan badan sebesar itu. Maka kata Masyaikh dalam membaca hadits hendaknya dibaca 3 x. Itulah langkah pertama Allah subhanahu wa ta’ala mulai jalankan usaha da’wah ini dan Rasulullah pun pulang ketakutan dan bertemu istrinya dan diberikan hidayah untuk masuk islam. Maka kita singkirkan pikiran kita bahwa untuk jalankan ini usaha butuh kekayaan, pemerintahan, jumlah yang banyak dan lainnya, tapi hendaknya kita pikir usaha ini dapat jalan hanya dengan pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala. Yang pertama Rasulullah pun habiskan kekayaannya sampai habis hingga wafat tanpa apapun. Selama umat ini merasa tidak memiliki kekuatan apapun maka Allah subhanahu wa ta’ala akan berikan kekuatan dan keselamatan, seperti angka nol (0) yang tidak ada nilainya kecuali apabila ditambah angka (1), maka akan menjadi bernilai yaitu 10. Apabila semua yang hadir di sini merasa menjadi nol, yaitu merasa tidak ada kemampuan apa-apa, tetapi melaksanakan usaha dakwah dengan penuh keyakinan karena dakwah ini diperintahkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala, maka Allah akan memberikan kekuatan dan sudah cukup untuk dakwah ke seluruh dunia. Setelah diangkat menjadi Rasul, Rasulullah berkata kepada istrinya, mulai saat ini tidak ada istirahat lagi. Apabila umat ini tidak sanggup meninggalkan ketenangan atau waktu istirahatnya, maka Allah tidak akan turunkan angin hidayah. Dikatakan Masyaikh apabila semua orang di dunia ini keluar 4 bulan tidak akan bisa menghilangkan kebatilan, dan baru bisa menghancurkan kebatilan apabila perasaan yang ada dalam hati, kita korbankan karena Allah. Saat ini kita belum bisa hancurkan kebatilan yang ada dalam hati kita, karena kita belum bersungguh-sungguh mengorbankan diri, waktu dan perasaan di jalan Allah. Bagaimana Rasulullah mulai usaha da’wah ini, dimulai dari keluarga yaitu Rasulullah habiskan semua hartanya, dan harta keluarganya sehingga anak-anak beliau menangis, Khadijah radhiyallahu ‘anha menangis, tapi bukan karena harta habis, tetapi karena anak-anaknya menangis (mubayin mau menangis). Mubayin bertanya,”apakah ada yang bisa menghancurkan kekuatan Allah ?” jawab hadirin, “Tidaaak”, lalu beliau berkata “lalu mengapa kalian takut lakukan pengorbanan?” Sebagaimana tidak ada yang bisa hancurkan kekuatan Allah, maka begitu juga tidak ada yang bisa hancurkan yang ikut dalam usaha da’wah. Maka orang kafir pun memutuskan hubungan dengan umat islam dan menuliskannya di depan ka’bah, bahwa kami (orang kafir) putus hubungan dengan Muhammad dan pengikutnya, tapi Rasulullah katakan kepada pamannya hendaknya dituliskan Allah dan RasulNya saja. Laa ilaaha illallaah Muhammadur rasuulullaah, jadi nama Nabi berada di tengah-tengah Allah, sehingga tidak ada satupun kekuatan yang dapat menghancurkan Rasulullah. Orang yang hidup mencontoh kehidupan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, maka tidak ada satu kekuatan batil pun yang akan menghancurkan kita, maka perlu kita hidupkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yaitu 3 perkara Siroh (bentuk nabi), Suroh (Kehidupan nabi) dan Syariroh (fikir dan risau nabi). Alhamdulillah suroh dan siroh sudah sedikit demi sedikit kita mulai mencontoh nabi, tapi dalam syariroh kita masih jauh, kita masih ada pikir bagaimana ikut usaha da’wah tapi tidak rugi perdagangan kita, biar tidak hilang dunia kita dan lain-lain. Usaha Dakwah dan Tabligh ini adalah usahanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka harus dengan cara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Jangan sampai kita ingin buat usaha Dakwah dan Tabligh ini, tapi ingin hidup seperti orang kafir. Kita harus korban seperti korbannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan ini tidak hanya Rasulullah saja yang berkorban tapi juga seluruh sahabat beliau. Dalam peperangan khaibar 3 bulan Rasulullah dalam rumah tidak nyala api. Mubayin bertanya, “Coba kita buktikan sekarang, orang islam mana yang ada yang 3 bulan tidak nyala api dapurnya?” hadirin menjawab, “Tidak”, beliau lanjutkan lalu mengapa takut jalankan usaha da’wah. Sampai di Madinah, masjid Nabawi 9 tahun tidak nyala lampu, lalu bagaimana kehidupan Rasulullah dan para sahabat. Rasulullah dan sahabat susah payah semua dalam rangka untuk agama Allah dan itu selama 23 tahun, tidak 40 hari atau 4 bulan. Maka sampai akhir hayat pun di rumah Rasulullah pun tidak ada lampu yang menyala. Maka orang pun bertanya kepada A’isyah radhiyallahu ‘anha tentang hal itu, dijawab kalau seandainya ada minyak samin di rumah kami, maka kami pasti akan meminumnya karena kelaparan. Pengorbanan untuk agama Allah bukan sekedar 40 hari atau 4 bulan, tapi semua yang kita punya kita korbankan. Bagaimana selepas 13 tahun buat usaha da’wah, kehidupan Rasulullah dan para sahabat semua telah sempurnakan pengorbanan, baru tahun ke 2 Hijrah (perang badar) Allah berikan pertolongan. Pertolongan ketika itu Allah turunkan malaikat, maka bagaimana pengorbanan kita untuk agama ini? Sedangkan sahabat selama 13 tahun telah korbankan seluruhnya untuk agama ini. (Mubayin dengan nada menangis) beliau menyampaikan. Pada peperangan khaibar mendapatkan ghanimah, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membagi semuanya kepada umat islam dan saat itu istri Rasulullah menunggu untuk mendapatkan makanan, minuman, minyak dan lainnya, tetapi Rasulullah kembali dengan tangan kosong dan ketika itu istri Rasulullah bertanya tentang hal itu maka Rasul katakan saya dikirim ke dunia ini bukan untuk hidupkan dapur keluargaku tapi dapur semua umat islam. Maka kalau kita tidak ikut cara Rasulullah, maka sulit untuk mendatangkan hidayah dari Allah. (Mubayin Menangis) Oleh karena itu setelah membentuk jamaah para sahabat diteruskan oleh tabi’in dan selanjutnya diteruskan oleh tabi’-tabi’in, bahkan 2 abad berjalan maka muncul ulama-ulama, seperti di kota Bukhoro yang melahirkan Imam Bukhari yang mana orang alim saat ini kalau belum ngaji kitab Bukhari belum disebut alim. Namun karena usaha Dakwah dan Tabligh ini ditinggalkan oleh ummat berikutnya secara ijtima’i kemudian secara berangsur-angsur kesuksesan yang diraih oleh ummat Islam terdahulu semakin menurun, sehingga orang sudah tidak mengenal lagi ketinggian usaha Dakwah dan Tabligh yang dibuat oleh Rasulullah dan para sahabat.  Beberapa tahun yang lalu (30 - 35 tahun), jamaah dikirim ke Bukhoro (sekarang ada di wilayah Rusia), jamaah bertemu dengan seorang nenek. Nenek ketika itu melihat jamaah berpikir bahwa jamaah ini adalah orang islam dilihat dari penampilannya berjubah dan bersurban. Nenek itu pun bertanya apakah jamaah bawa Al Quran, ketika itu jamaah tidak membawa Al Quran, karena ditinggal di Masjid. Lalu nenek itu pun minta supaya besok dibawakan Al Quran ke rumahnya. Besoknya jamaah datang ke rumahnya dan ternyata nenek itu telah menunggu di depan pintu. Jamaah dipersilakan masuk dan langsung nenek meminta untuk diperlihatkan Al Quran. Setelah jamaah memberikan Al Quran kepada nenek tersebut, nenek itu menangis karena diberikan kesempatan untuk melihat Al Quran selama masih hidup dan bahkan dia berjanji barang siapa yang memperlihatkan Al Quran kepadanya, maka dia akan memberikan kotak yang berisi seluruh perhiasan dia. Lalu diambillah kotak tersebut untuk diberikan kepada jamaah. Demikianlah, apabila usaha Da’wah dan Tabligh ditinggalkan secara ijtima’i, di kota Bukhoro dulu yang keluar ulama’-ulama’ tapi sekarang untuk melihat Al Quran saja sulit. Hendaknya kita merasa kasihan kepada seluruh ummat, binatang saja kalau ada yang jatuh ke api, orang kafir pun ingin menyelamatkannnya, lalu bagaimana kalau manusia yang jatuh ke api neraka. Apakah ada pikir lain dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kecuali untuk berfikir dan berupaya menyelamatkan ummat ini dari api neraka. Alhamdulillah, Allah subhanahu wa ta’ala telah berikan taufiq kepada Maulana Ilyas rahmatullah ‘alaih untuk memikirkan ummat ini, ia pergi haji ke Baitullah menangis merisaukan ummat ini dan berdo’a kepada Allah agar diberikan solusinya. Setelah pulang dari haji beliau terus menangis dan berdo’a seperti itu juga, berhari-hari dalam keadaan seperti itu hingga istrinya bertanya, “wahai suamiku ada apa? Kenapa engkau menangis seperti ini ?” Jawab beliau, kalau saja ada dua orang yang menangis, maka Allah subhanahu wa ta’ala akan turunkan hidayah. Akhirnya keduanya sering menangis dan untuk kedua  kalinya beliau pergi haji dan terus berdo’a, sehingga mendengar suara kembalilah dan kerjakan usaha Dakwah dan Tabligh ini. Beliau bertanya kepada ulama’-ulama’ di Madinah, bagaimana ini saya tidak sanggup jalankan usaha ini. Kata ulama’ di Madinah, “jalankanlah usaha itu karena bukan kamu yang akan menjalankannya tetapi Allah yang akan memberi kekuatan untuk jalankan usaha itu sehingga usaha kamu diterima.” Sesampainya beliau di rumah, semua kekayaan yang beliau miliki dikorbankan dan istrinya pun diceritakan tentang pengorbanan Fatimah radhiyallahu ‘anha, Khadijah radhiyallahu ‘anha dan sahabiyah-sahabiyah lainnya radhiyallahu ‘anhum, sehingga istri beliau pun menyerahkan seluruh hartanya dan mulailah usaha ini tersebar sampai ke seluruh dunia. Lihatlah betapa dengan 1 orang saja buat usaha Dakwah dan tabligh dengan pengorbanan, bisa buat perubahan di seluruh dunia, maka apabila 10 orang saja di Indonesia atau di P jawa atau di Madura ini buat pengorbanan yang sama, maka akan cukup untuk merubah dunia ini. Allah subhanahu wa ta’ala letakkan pondasi usaha ini mulai dari Nabi Ibrahim ‘alaihis salam yaitu pengorbanan Nabi Ibrahim, Nabi Ismail ‘alaihis salam dan Siti Hajar hingga dapat berdiri Baitullah. Asbab pengorbanan mereka, kita lihat bagaimana banyak orang sampai saat ini berkunjung ke Ka’bah. Sama juga dengan pengorbanan Rasulullah dan sahabat dalam perang Tabuk, dimana saat itu harus meninggalkan kurma yang akan panen, maka asbab pengorbanan mereka, saat ini orang pergi haji akan pulang dengan membeli kurma Madinah. Begitu juga dengan pengorbanan Maulana Ilyas yang membuat jamaah dengan kekurangan makanan, sehingga saat ini jamaah pun tidak pernah kelaparan lagi. Sekarang jangan lihat dulu korban Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, tapi lihat bagaimana Maulana Ilyas rahmatullah ‘alaih yang mana beliau korbankan hartanya hingga kelaparan, sehingga saat ini ribuan orang datang ke rumahnya dapat makan terus. Mubayin bertanya, “Darimana ini?”, jawab hadirin, “dari khasanah Allah”, mubayin melanjutkan, “lalu apakah khasanah Allah hanya untuk rumah beliau ?”, jawab hadirin, “tidak”, lanjut beliau lagi, ”lalu mengapa kalian takut berkorban.” Mubayin bercerita tentang permisalan datangnya rejeki Allah, kita mengangap saat ini apabila kita memasang kran seperti perdagangan, kantor, pertaniaan adalah tempat untuk mengalirkan rejeki, namun jawab beliau sesungguhnya kita ini mempersempit aliran rejeki dari Allah. Maka kalau kita tidak meninggalkan ini kran-kran maka rizki Allah akan sulit mengalir. Di kubur akan ditanya siapa Tuhanmu, kalau kita tidak melepas itu kran makan akan susah untuk menjawab. Kita akan menjawab toko yang memelihara saya, anak akan menjawab bapak yang memelihara saya, istri akan menjawab suamiku yang memelihara saya. Oleh karena itu semua siap untuk melepas kran???? Diawali dengan korban selama 4 bulan ,…. Insya Allah. (Tasykil).